12 Juli 1975: Monumen Nasional resmi dibuka untuk umum

Budayapijay.or.id - Monumen Nasional (Monas) adalah salah satu landmark penting dan simbol kebanggaan bangsa Indonesia. Dibangun sebagai penghormatan terhadap perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan, Monas telah menjadi salah satu tujuan wisata terkenal di Jakarta. Pada tanggal 12 Juli 1975, Monumen Nasional secara resmi dibuka untuk umum, menandai tahap penting dalam sejarah monumen ini.

news.detik.com

Sejarah Monumen Nasional dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yang memiliki visi untuk membangun monumen yang mencerminkan semangat perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Proses pembangunan Monas dimulai pada tahun 1961 dan berlangsung selama bertahun-tahun. Desain Monas dibuat oleh arsitek terkenal Friedrich Silaban, dengan konsep yang unik dan melambangkan semangat Indonesia yang merdeka.

Pada masa pembangunan Monas, terdapat berbagai tantangan teknis dan politik yang dihadapi. Pergantian rezim politik dan krisis ekonomi di akhir tahun 1960-an sempat menghentikan proses pembangunan. Namun, dengan tekad yang kuat, pembangunan akhirnya selesai pada tahun 1975 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.

Pada tanggal 12 Juli 1975, upacara peresmian Monumen Nasional dilakukan oleh Presiden Soeharto. Peresmian ini menandai momen penting dalam sejarah Monas, di mana monumen tersebut secara resmi dibuka untuk umum. Ribuan orang hadir dalam upacara peresmian ini, termasuk pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.

Monas memiliki beberapa komponen penting yang menggambarkan sejarah dan budaya Indonesia. Salah satu elemen utamanya adalah patung perunggu setinggi 17 meter yang dikenal sebagai "Lilin Monas". Patung ini menggambarkan sosok Pangeran Diponegoro, salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjuang melawan penjajahan Belanda.

Selain itu, di bagian bawah Monas terdapat Museum Sejarah Nasional yang menampilkan koleksi artefak dan benda-benda bersejarah penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Museum ini menjadi tempat yang penting untuk memahami perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Monas juga memiliki taman yang luas di sekitarnya, yang menjadi tempat untuk bersantai dan berolahraga. Taman ini sering digunakan untuk berbagai acara dan festival, dan menjadi tempat populer bagi masyarakat Jakarta dan wisatawan.

museumjakarta.com


Sejak dibuka untuk umum pada tahun 1975, Monas telah menjadi destinasi wisata yang populer. Ribuan wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi Monas setiap tahunnya untuk menikmati pemandangan kota dari atas menara dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya Indonesia.

Teuku Markam, Ajudan Jenderal Gatot Soebroto Asal Aceh Sumbang 28 Kg Emas untuk Monas


Teuku Markam adalah seorang pahlawan nasional yang merupakan Ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Ia berasal dari Aceh, provinsi yang kaya akan sejarah dan budaya. Pria ini tidak hanya dikenal sebagai seorang pejuang yang berani, tetapi juga sebagai dermawan yang memiliki semangat untuk berkontribusi pada kepentingan negara dan masyarakatnya.


Salah satu sumbangsih besar yang membuat Teuku Markam terkenal adalah ketika ia menyumbangkan 28 kg emas untuk pembangunan Monumen Nasional (Monas). Tindakan ini menunjukkan rasa cinta dan kesetiaannya terhadap Indonesia serta keinginannya untuk memajukan negara. Sumbangan emas tersebut tidak hanya memiliki nilai material yang tinggi, tetapi juga memiliki makna simbolis yang kuat sebagai wujud pengabdian dan pengorbanan.

Teuku Markam adalah contoh nyata seorang patriot sejati. Ia percaya bahwa kekayaan seseorang seharusnya digunakan untuk kepentingan yang lebih besar, yaitu untuk kemajuan bangsa dan negara. Tindakan dermawan ini menginspirasi banyak orang dan menunjukkan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam membangun dan memajukan tanah air.

Referensi:

  1. Soekarno. (1963). Monumen Nasional (Monas) (Seri Monumen Nasional). Departemen Penerangan.
  2. Jakarta.go.id. (2021, 17 Agustus). Monumen Nasional.
  3. Direktorat Jenderal Kebudayaan. (2021). Monumen Nasional.
  4. Suara Pembaruan. (2021, 17 Agustus). Mengenal Sejarah dan Simbol Monumen Nasional Monas. 
  5. "Teuku Markam: Pejuang dan Dermawan Asal Aceh.” Detik News.
  6. “Teuku Markam, Patriot Asal Aceh yang Sumbangkan 28 Kg Emas untuk Monas.” Antara News.
  7. “28 Kg Emas untuk Monas, Pahlawan Asal Aceh yang Tak Terlupakan.” Tribunnews.com.

Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Menu Sponsor

Subscribe Text

Ikuti Channel YouTube Budaya Pijay