Bandar Udara Kemayoran, bandar udara pertama di Indonesia untuk penerbangan internasional

Budayapijay.or.id - Bandar Udara Kemayoran terletak di Jakarta Pusat, ibu kota Indonesia. Sejarahnya bermula pada tahun 1934 ketika pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun bandar udara modern di Kemayoran. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas udara antara Hindia Belanda dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.


money.kompas.com

Konstruksi Bandar Udara Kemayoran dimulai pada tahun 1936 dan selesai dua tahun kemudian. Pada 8 Juli 1940, bandar udara ini resmi dioperasikan dan menjadi yang pertama di Indonesia yang melayani penerbangan internasional. Kemayoran menjadi gerbang utama bagi penumpang yang ingin bepergian ke kota-kota seperti Singapura, Bangkok, Manila, dan Hong Kong.

Bandar udara ini dirancang dengan standar internasional pada masanya. Landasan pacu utamanya memiliki panjang 1.250 meter, dan terdapat beberapa fasilitas pendukung seperti terminal penumpang, hanggar pesawat, dan menara kontrol udara. Bandar Udara Kemayoran menjadi salah satu contoh bangunan bergaya Art Deco yang memadukan elemen-elemen modern dan tradisional.

Selama Perang Dunia II, Bandar Udara Kemayoran direbut oleh tentara Jepang pada Maret 1942. Selama pendudukan Jepang, bandar udara ini digunakan sebagai pangkalan udara militer. Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, Bandar Udara Kemayoran diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi bandar udara sipil.

Pada tahun 1985, Bandar Udara Kemayoran ditutup untuk penerbangan komersial dan digantikan oleh Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang lebih modern dan luas. Namun, bandar udara ini tetap digunakan untuk kegiatan penerbangan khusus, seperti penerbangan bisnis, penerbangan olahraga, dan acara-acara penerbangan.

Saat ini, area yang sebelumnya digunakan oleh Bandar Udara Kemayoran telah dikembangkan menjadi Pusat Perdagangan Internasional Kemayoran (Kemayoran International Trade Center). Beberapa bangunan asli bandar udara masih dipertahankan dan dijadikan warisan bersejarah.


Referensi:

  1. "Sejarah Bandar Udara Kemayoran." Taman Ismail Marzuki. 
  2. "Kemayoran Airport (1940-1985)." Tempo.co.
  3. "Kemayoran Airport." Jakarta Vintage. 
Penulis: Afdhal Zikri, S.Pd

Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Menu Sponsor

Subscribe Text

Ikuti Channel YouTube Budaya Pijay