Imbas Covid-19 sangat terasa dan berdampak secara ekonomi bagi sejumlah seniman di Pidie Jaya. Husni, 42 tahun, salah seorang seniman seumapa, mengatakan selama ini nyaris segala bentuk kegiatan yang sering ia lakoni di pentas-pentas seni dan acara lainnya terhenti total.
Warga Kuta Pangwa, Kecamatan Triengadeng, Pidie Jaya, ini, biasanya dalam seminggu sekali tampil pada acara pernikahan untuk pertunjukkan seumapa, semacam seni tutur dalam bahasa Aceh baik di Pidie Jaya maupun luar daerah.
"Dalam sekali tampil biasa saya mendapatkan bayaran Rp 2 juta. Selama ini tidak ada aktivitas sama sekali. Kembali menjadi petani," ujar Syeh Suni, yang juga merupakan Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Pidie Jaya pada sinarpidie.co, Rabu, 24 Juni 2020.
Kepada sinarpidie.co, Syeh Suni mengambarkan perasaannya itu melalui sebait pantun. "Ujuen di Aceh Rudok di Medan, lam Krueng Beuracan diek ie raya, kamoe seniman hana lee pekerjaan, si umu rakan wabah Corona," tuturnya.
Hal yang sama juga dirasakan Syamaun, 65 tahun, warga Pante Raja, yang akrab disapa Syam Saja. "Sebelumnya undangan seumapa bisa dapat dua atau tiga dalam semingu. Sekarang tidak ada aktivitas apa-apa selain berdiam diri di rumah. mau kerja keras sudah tua, fisik tidak mendukung lagi, " ujar Syam Saja.
Sumber: Sinar Pidie.Com
0 Komentar