Budayapijay.or.id - Sate Kaya pertama kali dibuat pada tahun 1950 oleh Abdul Majid yaitu ayahnya Zulkifli, setelah beliau meninggal dunia sate kaya dilanjutkan oleh Zulkifli yang di beri nama Sate Kaya Cek Don. Di sebut sate kaya karena potongan dagingnya besar-besar, berbeda dengan sate biasanya yang potongannya kecil-kecil. Pertama kali lokasi jualannya dijalan pasar ikan yaitu depan Warkop Samudra yang pada saat itu tokonya masih berkonstruksi kayu, selanjutnya sempat pindah tempat yaitu pindah ke Lhokseumawe sekitar Tahun 1966 tidak lama kemudian pindah ke Sigli dan selanjutnya menetap Kembali di Meureudu di depan Meuraksa Kupi.
Sate kaya adalah
masakan khas Aceh, tepatnya dari daerah Pidie Jaya. Yang membuat masakan
Tradisional Aceh ini berbeda dengan sate lainnya, bahan berupa jenis dagingnya
yang terdiri dari dua pilihan, yakni daging sapi dan daging kambing yang
dipotong dagingnya berukuran besar. Daging yang sudah dibumbui dengan bumbu
rempah khas aceh kemudian ditusuk dan dibakar.
Satu lagi
keunikannya, selain disajikan dengan bumbu kacang yang diracik secara khas,
sate kaya juga dilengkapi semangkuk kuah soto dan bumbu kacang yang ditambah
dengan kecap. Kuah soto yang berisikan daging cincang yang gurih membuat kita
ketagihan saat menyantapnya, sate kaya bisa dikatakan termasuk hidangan makan
pagi dan siang hari dan dijual pada Hari Rabu dan Jum’at. Adapun harga satu
porsi sate kaya ini ditambah dengan nasi Rp. 30.000.
Sate kaya ini
sangat laris, belum siang sudah habis terjual. Pada bulan Ramadhan sate kaya
ini dijual setiap hari dari jam 16.00
-18.00 sore, sehingga bisa menjadi alternatif menu berbuka puasa.
0 Komentar